Daerah

Kadinkes Samarinda Dorong Peningkatan Kualitas Dokter Lewat Kolaborasi Pemerintah dan IDI

DIKSI.CO, SAMARINDA — Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Samarinda, Ismed Kusasih, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas tenaga medis di Samarinda melalui kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan organisasi profesi kedokteran.

Hal itu disampaikan Ismed pada Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Samarinda, yang digelar Minggu (26/10/2025).

Menurut Ismed, Musda kali ini bukan sekadar ajang pemilihan pengurus atau laporan tahunan, melainkan momentum memperkuat sinergi antara dokter dan pemerintah dalam menghadapi tantangan pelayanan kesehatan di era modern.

Ia juga mengapresiasi sambutan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang menurutnya membawa pesan kuat tentang integritas dan kolegialitas di dunia medis.

“Yang jelas, apa yang disampaikan Pak Wali tadi bukan hanya sambutan, tapi juga seperti kuliah kecil tentang medik kolega. Ini bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah dan organisasi profesi yang kuat,” ujar Ismed.

Ismed menilai, IDI sebagai organisasi profesi memiliki peran besar dalam mendukung berbagai program kesehatan Pemkot Samarinda.

Dari pelayanan dasar di puskesmas hingga kegiatan promotif dan preventif di masyarakat, IDI disebutnya selalu hadir memberikan kontribusi nyata.

“Kita harus akui bahwa IDI selama ini sudah sangat mendukung program-program kesehatan di Kota Samarinda. Banyak hal sudah dilakukan bersama. Kami berterima kasih atas dukungan luar biasa dari IDI dan seluruh anggotanya,” kata Ismed.

Lebih jauh, Ismed menekankan bahwa peningkatan kualitas dokter di Samarinda harus berlandaskan tiga nilai utama yang diangkat dalam Musda tahun ini, yakni Integritas, Dedikatif, dan Inspiratif.

“IDI tahun ini punya tiga tagline besar. Pertama, integritas, artinya dokter harus jujur, beretika, dan bertanggung jawab dalam menjalankan profesinya. Kedua, dedikatif, karena dokter sejatinya pelayan masyarakat. Dan ketiga, inspiratif, yaitu saling mengingatkan antar sejawat agar terus memberi yang terbaik bagi masyarakat,” jelasnya.

Nilai-nilai tersebut, kata Ismed, penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap profesi dokter. Ia berharap setiap tenaga medis di Samarinda menjadikan prinsip itu sebagai pedoman dalam praktik sehari-hari — baik di rumah sakit, klinik, maupun puskesmas.

“Kita ingin dokter-dokter di Samarinda benar-benar berintegritas, berdedikasi, dan menjadi inspirasi. Karena profesi ini bukan hanya pekerjaan, tapi panggilan pengabdian. Ujungnya tetap satu, untuk masyarakat,” ujarnya.

Ismed menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dan IDI perlu terus diperkuat melalui berbagai program peningkatan kapasitas dokter, pelatihan kedokteran berkelanjutan (continuous medical education), serta pengembangan inovasi pelayanan kesehatan berbasis teknologi.

“Kami di Dinas Kesehatan terbuka untuk bekerja sama. Kita punya visi yang sama: bagaimana pelayanan kesehatan di Samarinda semakin maju, profesional, dan mudah diakses masyarakat,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat komunikasi antara tenaga medis dan pemerintah daerah.

Menurutnya, keberhasilan sistem kesehatan tidak bisa dicapai hanya dengan kebijakan dari atas, tetapi juga dari partisipasi aktif para dokter dan tenaga kesehatan di lapangan.

“Saya selalu anggap IDI bukan sekadar mitra, tapi sahabat pemerintah. Kalau tidak ada apa-apa, itu artinya kita semua sehat. Kita jalan bersama-sama, saling melengkapi,” ujar Ismed sambil tersenyum.

Musda IDI Samarinda 2025 diharapkan melahirkan kepemimpinan baru yang mampu membawa energi positif bagi dunia medis di Kota Tepian. Selain membahas laporan kegiatan dan pemilihan pengurus baru, forum ini juga menjadi ruang refleksi untuk memperkuat peran dokter sebagai pelayan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Ismed juga mengingatkan tantangan yang dihadapi dunia kesehatan semakin kompleks, terutama di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap layanan yang cepat, aman, dan berkualitas.

“Kesehatan itu dinamis. Tantangannya bukan hanya penyakit, tapi juga bagaimana kita bisa beradaptasi dengan perubahan zaman. Dokter-dokter muda Samarinda harus siap menghadapi era digitalisasi kesehatan dengan tetap menjunjung etika dan kemanusiaan,” tutur Ismed.

Ia menutup sambutannya dengan pesan penuh semangat agar seluruh dokter di Samarinda terus menjaga profesionalisme dan semangat pengabdian.

“Semoga Musda ini melahirkan keputusan yang bukan hanya baik bagi profesi, tapi juga berdampak langsung bagi masyarakat Samarinda. Karena tujuan akhirnya adalah satu menghadirkan pelayanan kesehatan yang manusiawi, berkualitas, dan berkeadilan,” pungkasnya.

Dengan semangat integritas, dedikatif, dan inspiratif, Pemerintah Kota Samarinda bersama IDI berkomitmen memperkuat sistem kesehatan yang modern, profesional, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas. (redaksi)

Show More
Back to top button
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com